Batang – Menjelang pelaksanaan ibadah Misa Malam Natal, Satuan Samapta Polres Batang melakukan sterilisasi di sejumlah gereja yang tersebar di Kabupaten Batang, Rabu (24/12/2025). Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jemaat saat menjalankan ibadah.
Untuk memaksimalkan pengamanan, Sat Samapta menerjunkan dua tim yang menyisir wilayah Batang Timur dan Batang Selatan. Kegiatan sterilisasi dilengkapi dengan penggunaan alat metal detector serta anjing pelacak K-9.
Kaur Binopsnal Sat Samapta Polres Batang, Ipda Fajar Purnomo, memimpin Tim 1 yang melakukan sterilisasi di beberapa gereja. Proses pemeriksaan difokuskan pada area halaman, taman, altar, hingga kursi jemaat. Area luar gereja diperiksa oleh anjing K-9, sementara bagian dalam menggunakan metal detector.
“Dari hasil pengecekan seluruh area, tidak ditemukan benda-benda berbahaya yang berpotensi mengganggu kekhidmatan ibadah. Sterilisasi dilakukan pada barang-barang di dalam gereja seperti meja, kursi, dan altar, sedangkan area luar dicek oleh K-9,” ujar Ipda Fajar usai kegiatan sterilisasi di Gereja Katolik Santo Yusup, Kabupaten Batang.
Ia menjelaskan, terdapat sedikit perbedaan prosedur pada sterilisasi tahun ini. Anjing K-9 hanya diterjunkan di area halaman dan taman gereja. Hal tersebut atas permintaan pihak gereja yang tidak mengizinkan K-9 memasuki area altar.
“Pihak gereja menyampaikan kekhawatiran terkait kesucian altar, sehingga K-9 tidak diperkenankan masuk ke area tersebut. Kami menghormati hal itu, apalagi pihak gereja juga telah melakukan sterilisasi secara internal,” jelasnya.
Selain Gereja Katolik Santo Yusup, sterilisasi juga dilakukan di Gereja Kemah Injil Indonesia Subah, Gereja Gembala yang Baik Limpung, Gereja Kristen Jawa Bandar, Gereja Santo Yohanes Bandar, serta Gereja Maranatha Bandar.
Sementara itu, salah satu panitia gereja, Elizabeth Putri, mengapresiasi langkah Polres Batang dalam memastikan keamanan pelaksanaan ibadah Natal. Ia menyebutkan, larangan anjing K-9 memasuki altar dilakukan demi menjaga kesakralan ibadah.
“Hosti atau roti tak beragi untuk Ekaristi sudah berada di altar. Untuk menghormati kesuciannya, maka anjing tidak diperbolehkan masuk ke area tersebut,” ungkapnya.
Sterilisasi dilakukan secara menyeluruh, meliputi area depan, samping, dalam, hingga bagian atas gereja. “Puji Tuhan tidak ditemukan hal yang membahayakan, sehingga jemaat dapat beribadah dengan aman dan nyaman,” pungkas Elizabeth.

